Sejarah MARGALUYU DAN PENEMU JURUS





Sejarah Penemu Jurus Penca Margaluyu
Dahulu kala di daerah pagar ruyung Sumatera Barat ada seorang pendekar cina yang oleh penduduk dikenal dengan nama Mahdi atau Mama Mahdi. Beliau seorang yang menciptakan dan melatih ilmu yang bila dipergunakan dengan menahan napas yang kemudian disebut dengan jurus mati.Jurus ini mengambil kekuatan dari inti bumi (unsure tanah), yang mempunyai sipat sanggup menahan benturan sebesar apapun. Yang kemudian menjadi jurus (1) Mama Mahdi melatih jurus ini selama 15 tahun, karena ketekunannya di daerah tersebut tidak ada yang mampu mengalahkannya. Beberapa waktu kemudian beliau merantau ke pulau jawa, menyusuri daerah pesisir. Saat itu beliau melihat seseorang yang berlatih jurus-jurus seperti gerakan orang berenang melawan arus, bahkan orang tersebut mampu berjalan di atas air. Melihat kejadian itu tergugahlah keinginan Mama Mahdi untuk mencoba ilmu orang tersebut.
Untuk membuktikan sampai dimana dan siapa yang paling unggul maka terjadilah pertandingan antara keduannya selama 15 hari dan tidak ada yang menang dan kalah.Ternyata pendekar tersebut bernama Eyang Kahri.Beliau melatih jurus (8). Jurus ini berintikan pada kekuatan air (unsur air) yang sanggup menghalau, menerjang semua rintangan.

Kemudian terjadilah pertukaran ilmu dari kedua orang tersebut.Di sinilah terpadu antara kekuatan bumi dan air yang saling melengkapi.Beliau melatih sampai beberapa tahun sehingga dapat memadukan kedua ilmu itu dengan sempurna.

Selang beberapa waktu kemudian keduanya merantau dan bertemu dengan orang yagn sedang bertapa, dan hal itu membuat keduanya terheran-heran karena dari tubuh petapa itu mengeluarkan cahaya , dan hal itu membuat keduanya penasaran ingin mencoba kemampuan petapa itu. Tetapi sunguh ajaib ketika orang tersebut di serang oleh Eyang Mahdi dan Eyang Kahri keduanya justru terpental seperti di dorong oleh kekuatan angin dengan kecepatan yang tinggi (jurus inilah yang kemudian disebut dengan jurus (3).
Mengalami hal yang demikian tidak membuat keduanya takut, justru membuat penasaran dan meningkatkan serangannya.Mendapat serangan yang kedua orang tersebut petapa itu mengeluarkan gerakan memutar kedua tangannya yang membuat jatuh terputar (yang kemudian menjadi jurus (5).Merasa belum puas petapa itu mengeluarkan jurus pamungkas yang seolah-olah membuat gerakan seperti orang menangkis yang membuat kedua penyerangnya terpental kesamping belakang dan terjatuh seperti di lempar kekuatan angin yang tidak kelihatan (yang kemudian menjadi jurus (7).

Nama petapa itu adalah Eyang Syah Bandar.Sesudah benar-benar merasa kalah keduanya justru berguru kepadanya.Kemudian ketiganya menyatukan jurus-jurusnya.Eyang Mahdi dan Kahri menyerap ilmu eyang Syah Bandar hanya dengan memakan buah-buahan saja. Satu jurus dilatih selama 1 tahun, berarti ketiganya berlatih selama tiga tahun dibawah bimbingan Eyang Syah Bandar, lalu ketiganya sepakat untuk mencoba ilmu sekaligus berguru kepada Eyang Kahir yang tak lain adalah guru dari Syah Bandar yang tinggal di daerah Bogor. Beliau adalah seorang ahli ilmu kebatin yang selama 2,5 tahun bertapa hanya dengan minum air hujan. Ternyata gabungan ilmu Eyang Mahdi, Kahri dan Syah Bandar belum merupakan lawan dari Eyang Kahir.

Ketika ketiganya mencoba ilmunya Eyang Kahir hanya mengerakan tangan seperti gerakan menutup kearah bumi, ketiganya jatuh terduduk dan menempel di bumi.Jurus yang digunakan yaitu jurus (2).Jurus ini bersipat membanting sambil menekan ke bawah.Namun ketiganya merasa belum puas.Setelah mencoba lagi Eyang Kahir mengeluarkan jurus dengan menyilangkan tangannya dan ketiganya seperti terbelah oleh petir.Selangkangannya terkena jurus sehingga kuda-kudanya runtuh.Inilah yang kemudian dinamakan jurus (4), yang mempunyai sipat membuka dan membelah. Jurus ini berintikan kekuatan api. Demikian juga jurus enam (6) mengakibatkan terbanting dengan tekanan satu buah tangan dan beliau juga mengeluarkan jurus (9) yang mengandalkan tenaga tarik dan lempar sambil menarik pungung ke belakang.

Untuk membuat ketiganya jera, Eyang Kahir melempar keatas dengan gerakan mengangkat tangan sehingga ketiganya menyangkut di pohon. Eyang kahir kemudian menyatukan jurus-jurus dari keempatnya yang diringkas menjadi 10 jurus inti, sehinga terpadu jurus-jurus yang mampu mengisi tetapi bersipat bertahan, menghindar, menjatuhkan, menutup, menekan, menarik, memutar dan mengangkat kemudian yang dikenal menjadi JURUS INTI MARGALUYU.

Penjelasan Jurus-jurus Penca Margaluyu
1.Eyang Mahdi adalah pendekar yang menemukan jurus (1) yang berintikan pada kekuatan bumi dengan tata napas dihentikan atau di tahan, dapat juga disebut juga dengan jurus mati, karena tidak bernapas adalah mati.Eyang Mahdi melatih jurus selama 15 tahun.Adapun kegunaanya adalah untuk menahan segala serangan dan mempunyai keistimewaan ganda pada gerak-gerak silat yang dilakukan tidak bernapas, hal ini bila ditekuni mempunyai suatu gerakan yang mantap dan kokoh seperti terpaku pada bumi, yang sanggup menahan badai gelombang prahara.Disini bumi sebagai pokok kekuatannya.

2. Eyang Kahri adalah penemu jurus (8). Inti jurus ini pada gerakan berenang dengan tangan bergerak kea rah depan menentang arus air dan mengikuti arus air. Gerakan ini memerlukan kekuatan di dalam keluwesan.Eyang Kahri melatih ilmu ini belasan tahun sehingga dapat berjalan di atas air.Disinilah air sebagai pokok kekuatan.

3. Eyang Syah Bandar adalah penemu jurus (3). Inti gerakan ini adalah mendorong ke depan dengan tata napas dilepaskan bersama dengan dorongan tangan ke depan. Keistimewaan jurus ini adalah daya dorongnya sangat luar biasa sehingga sanggup mematahkan dan mementalkan jurus (1) dan jurus (8).Beliau juga penemu jurus (5).Inti gerakan ini adalah memutar seperti pusaran angin yang cepat dan mampu mencabut pohon yang besar.Keistimewaan jurus ini adalah daya putarnya yang sangat kuat bagaikan angina pusaran.Beliau juga penemu jurus (7).Inti gerakan ini adalah menghindar dan mendorong atau bisa juga disebut jurus lewat.Keistimewaan jurus ini adalah mampu menghindarkan setiap serangan sambil mendorong miring kesamping.Jurus ini sangat tangguh dan ulet dalam menghindari serangan.Disini angin sebagai inti kekuatannya.Eyang Syah Bandar menahan setiap serangan hanya dengan posisi duduk atau semedi, jadi hanya tangan beliaulah yang digerakan.Sebagai catatan menurut keterangan dari Alm.Bp. Anda Dinata yang diceritakan Alm.Bp. Andi Rohandi, badan Eyang Syah Bandar sampai-sampai bercahaya mengeluarkan magnit.

4. Eyang Kahir adalah penemu jurus (2).Inti gerakan ini adalah menutup bumi dengan kedua belah tangan.Beliau juga penemu jurus (4).Inti gerakan ini adalah menyembah yang berarti bahwa segala sesuatu yang meliputi ala mini ada yang menciptakannya.Disini unsure kepasrahan kepada Allah terselip pada pokok jurus yang kemudian diteruskan dengan gerakan membuka membelah seperti petir menyambar bumi.Beliau juga penemu jurus (9).Inti gerakan ini adalah menangkis gerakan ke samping dengan posisi miring, tangan menyiku menusuk ke samping.Beliau juga penemu jurus (10).Inti gerakan ini adalah menarik keatas dengan kepala dan tangan mendorong ke atas.Keistimewaan jurus ini adalah daya tarik dan daya angkat yang sangat kuat dan ajaib.Petunjuk ini diberikan oleh Alm.Bp. Andi Rohandi pada tahun 1996 di Dungus Maung Desa Cikuya Kec. Cicalengka Kab. Bandung. Beliau adalah salah satu murid pertama dari tujuh murid Alm.Bp. Anda Dinata.

SEJARAH BERDIRINYA PGBP MARGALUYU

Bapak S. Anda Dinata berguru kepada Mama Mahdi, Mama Kahri, Mama Abdullah dan Mama Kahir sehinga terciptanya jurus yang disarikan menjadi 10 jurus dari ratusan jurus yang dipelajari. Beliau juga mempelajari ilmu-ilmu kebatinan, ilmu hikmah dari berbagai guru, antara lain Mama Singa (Cikole) dari desa Cinunuk, Mama Sutawijaya dari kraton kesepuhan Cirebon, Pangeran Bantal Waru dari daerah pesisir selatan, Mama Kahfi dari Garut, dan mempunyai saudara seperguruan Bp. Mohammad Nuh, Bp. E Soehendi, Bp. R. Hamim, Bp. Nampon dan Bp. Uwen.

Bapak Anda Dinata mempunyai seorang isteri yaitu Ibu Sukaesih dan mempunyai murid yang pertama pada tahun 1928 yang berjumlah tujuh orang yaitu ; Bp. Idi Wikarta, Bp. H. Idi, BpWinata, Bp. Ucun, Bp. Ahmad, Bp. Arja, Bp. Andi Rohandi.

Pada hari Rabu Kliwon 31 Januari 1933 Bp. Anda Dinata, Bp. Nampon, Bp. R. Hamim memberi nama perguruan dengan nama Persatuan Gerak Badan Penca MARGALUYU; Marga berarti jalan dan Luyu berasal dari kata Saluyu berarti bersatu/kompak. Sehingga margaluyu dapat diartikan Jalan Persatuan, yaitu jalan persatuan untuk melawan penjajah, yang waktu itu masih dalam penjajahan Belanda, dengan guru besar Bp. S. Anda Dinata sedangkan Bp. Andi Rohandi sebagai penulisnya. Disamping sebagai murid pertama juga diangkat sebagai anak angkat oleh Bp. Anda Dinata.

Karena masa itu masa penjajahan maka secara diam-diam banyak murid yang berlatih dengan tujuan untuk melawan penjajah.Semakin hari semakin banyak orang yang belajar dipadepokanya yang terletak di desa Cikuya Cicalengka Bandung.Sebagai murid tersayang Bp. Andi Rohandi banyak mewakili Bp. Anda Dinata dalam hal melatih murid-muridnya.

Dan ketika Bp. S. Anda Dinata meninggal maka Bp. Andi Rohandi yang menjadi guru besar Margaluyu yang berkenan melaksanakan pengharkatan/pengisian. Dan pada tanggal 23 Nopember 1997 Bp. Andi Rohandi meniggal dunia dan kini digantikan oleh Bp. Sobandi Santika sebagai anak tertua yang meneruskan sebagai pewaris yang sah dari ketua / guru besar yang berkedudukan di kampung Dungus Maung Waluya Cicalengka. Dan pada beliaulah PGBP Margaluyu bernaung.

RINGKASAN
1. Eyang Mahdi, Penemu / pencipta jurus (1)
2.Eyang Kahri, Penemu / pencipta jurus (8)
3.Eyang Syah Bandar, Penemu / pencipta jurus (3), (5), (7)
4.Eyang Kahir, Penemu / pencipta jurus (2), (4), (6), (9), (10)
5.Alm.Bp. S. Anda Dinata, Penerus / guru besar yang mengembangkan ilmu penca Margaluyu. Disinalah terpadunya dari lima unsur alam. Beliau wafat pada tanggal 26 Januari 1969
6.Alm. Bp. Andi Rohandi, Sesepuh Margaluyu, salah satu diantara 7 murid pertama dari Bp. S. Anda Dinata. Beliau wafat 23 Nopember 1997.
7. Bp. Sobandi Santika, putera tertua dari Alm.Bp. Andi Rohandi yang sekarang sebagai pewaris / guru besar / sesepuh dari PGBP Margaluyu yang berpusat di Dungus Maung Cicalengka.

4 komentar:

  1. assalamualaikum....Sampurasun, semoga Para Guru Besar di tempatkan oleh yang Maha kuasa di tempat yang
    Baik, aamiin...Salam hormat Asep saica Margaluyu Karawang

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum,,sy anak,ML,151,INDONESIA,KOMDA SUL-BAR,

    BalasHapus
  3. Sebelumnya mohon maaf, dari info di IG di situ tercantum 30 hari tidak bisa melakukan siaran langsung, sedangkan ini sudah lebih dari 30 hari, mohon solusinya

    BalasHapus
  4. Saya kira termasuk dalam runtutan darah Tjimande 🙏 karna dari sejarah tanah Pasundan silat Tjimande termasuk induk

    BalasHapus